Friday, August 5, 2011

Cherry Blossom

Istilah Sakura mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Sakura adalah sebutan orang Jepang untuk kuncup bunga jenis pohon ceri. Sakura merupakan bagian dari budaya hanami di Jepang. Hanami merupakan tradisi masyarakat Jepang berpiknik di bawah pohon ceri pada musim di mana kuncup bunga ceri mulai bermekaran. Bersamaan dengan kuncup yang telah mekar, bunga akan mulai berguguran, sehingga  langit begitu indah diisi dengan sakura yang beterbangan. Di luar Jepang, sakura lebih dikenal dengan istilah cherry blossom.



Di balik warna dan kelopak bunga yang begitu indah ini. Sakura ternyata memiliki makna yang kelam. Dalam sejarah Jepang, pada masa perang dunia kedua, sakura digunakan sebagai lambang propaganda untuk memotivasi semangat tentara Jepang. Mendekati akhir masa perang pasifik, Jepang berada dalam ancaman kekalahan. Untuk dapat mengimbangi kekuatan lawan dan menggempur balik, maka Jepang membuat sebuah strategi serangan kamikaze. Kamikaze merupakan strategi serangan terhadap kapal-kapal perang sekutu dengan cara menabrakan pesawat atau rudal berawak. Serangan ini merupakan sebuah serangan bunuh diri.
Ohka merupakan jenis pesawat tempur kamikaze. Bentuknya lebih menyerupai rudal dibanding pesawat. Ohka tidak bermesin namun dilengkapi dengan roket pendorong sebagai penggeraknya. Pertama, Ohka dibawa lebih dahulu oleh pesawat-pesawat pembom Jepang. Saat sasaran terlihat, ohka diluncurkan dari pesawat, kemudian melayang beberapa saat sampai mendekati target, kemudian pilot akan menekan tuas roket pendorong untuk mebabrak target. Pada seri kedua film anime “The Cockpit”, yaitu Sonic Boom Squardon, dapat terlihat bagaimana proses penyerangan kamikaze dilakukan oleh Jepang. Ohka yang akan diluncurkan diangkut oleh pesawat pembom Betty, masing-masing Betty membawa 1 buah ohka, dengan dikawal oleh beberapa pesawat interceptor zero.

Selain serangan kamikaze lewat udara, ada juga serangan dari laut. Yaitu dengan menggunakan torpedo berawak yang disebut kaiten. Kaiten memiliki bentuk serupa dengan torpedo dengan modifikasi berupa ruang silinder di bagian tengah untuk kompartemen pilot. Sebagai serangan kamikaze, kaiten lebih sukses dibandingkan ohka. Ohka ini diluncurkan lewat kapal selam. Secara keseluruhan serangan kamikaze memiliki kelebihan dalam hal akurasi karena rudal-rudal tersebut dikendalikan oleh pilot.

Jadi apa hubungan sakura dengan kamikaze ? Dalam film “Sea Without Exit” digambarkan bagaimana para pilot kamikaze seperti sebuah bunga sakura. Sakura yang telah mekar pada akhirnya akan gugur, terbang, dan jatuh ke tanah untuk menebarkan benihnya di lahan yang baru. Maka sakura itu seperti pemuda Jepang yang tumbuh dewasa, kemudian mereka memberanikan diri untuk berkorban sebagai pilot kamikaze demi kejayaan bangsanya.  Sakura yang gugur melambangkan para pemuda yang gugur di medan perang. Sehingga tidak jarang pada dinding-dinding ohka maupun kaiten sering terdapat gambar bunga sakura.

No comments:

Post a Comment